Monday, December 16, 2013


cerpen
Oleh : Dicky Kurnia Darmawan


3 Kalimat 2 Penjeda 1 Maksud

                Pada suatu hari ada seorang cewek bernama Afra berparas cantik berambut panjang dan jadi anak gaul jakarta. Namun dibalik itu semua dia mempunya keluarga yang kelam, keluarga yang tak utuh. Papah dan Mamahnya bercerai dan dia tinggal bersama Tantenya. Afra masih duduk disekolah menengah atas kelas 11. Namun dikarenakan kondisi seperti itu, dia udah gasekolah lagi semenjak lulus dari smp. Kehidupannya hanya hura hura menghamburkan uang, seperti belanja, ke bar, narkoba, dan apapun hal yang tak sepantasnya dia lakukan.
            Afra termasuk anak yang famous. Semua jejaring sosial dia punya akunnya. Soal pulsa, dia udah gamikirin lagi. Ada aja cowok yang nantinya bakal ngisiin pulsa ke hp nya. Karena modal kecantikannya.
            Iqbal, cowok yang dulunya satu SMP dengan Afra. Mereka ga deket selama di SMP. Iqbal anak biasa aja sedangkan Afra anak famous disekolahnya. Tapi Iqbal orang yang sering memperhatikan sesuatu yang janggal. Dia udah memperhatikan Afra sejak berecrainya orang tua Afra ketika kelas 8. Afra jadi berubah. Afra gabisa bedain mana sekolah dan mana mall. Kebetulan Afra rumahnya gajauh dari rumah Iqbal. Dia kaget ketika tau Afra ga melanjutkan sekolahnya. Iqbal aja gapernah main sama Afra, gimana dia mau tau kenapa penyebabnya.

            Kondisi kesehatan Afra semakin menurun karena obat yang ia minum membuat tubuhnya hancur. Muka Afra pucat. Dan Afra hanya keluar rumah sesekali untuk ke warung. Tak ada satu teman pun yang menjenguk atau kerumah Afra. Memang Afra anak yang famous tapi ketika dia terpuruk teman teman itu kemana?
            Iqba yang tak tega melihat Afra, akhirnya memberanikan diri untuk kerumah Afra. Iqbal memperkenalkan dia siapa mungkin Afra hanya tau muka Iqbal saja karena dulu smp pun mereka tak main bersama. Afra sempat canggung karena Afra berfikir ada orang yang baik dan peduli padahal dulu dia gapernah main bareng.
            Iqbal mampu mengambil hati Afra dan Afra mulai bercerita keluh kesahnya selama ini. Terlarut dalam cerita, Afra memeluk iqbal. Takpernah ia rasakan rasa senyaman ini. Melepaskan semua keluh kesah kepada orang yang membuatnya lepas untuk bercerita. Iqbal hanya bisa terdiam ketika afra memeluk dirinya dan mulai memberanikan diri untuk mengelus rambut Afra yang terurai.


            Berangsur membaik kesehatan Afra semenjak mengenal Iqbal. Iqbal menjadi obat untuk Afra. Afra merubah kebiasaan buruknya. Dia niat lagi untuk sekolah. Tapi karena sesuatu hal dia harus menunggu 1 tahun lagi untuk bisa sekolah. Hari hari bersama Iqbal, afra lalui. Afra seperti hidup kembali. Segala tempat yang membuat Afra senang, Iqbal selalu turuti. Iqbal tak mau lagi melihat Afra sedih. Seperti nonton, pergi ke mall, ke taman, foto foto itu yang buat bahagia Afra karena dilakuin bersama dengan iqbal.
            Suatu ketika sepulang dari nonton, Afra mengajak Iqbal untuk masuk ke sebuah toko sepatu. Afra mau sepatu itu. Tapi melihat kondisi sekarang tak memungkinkan Afra untuk membelinya. Ekonomi Afra tak seperti dulu. Setelah melihat lihat terus menerus akirnya dia menaruh kembali sepatunya dan mulai beranjak pergi. Iqbal tau maksud Afra. Namun Iqbal juga lagi ga punya uang sebanyak itu untuk membeli sepatu itu. Bahkan diapun tak pernah membeli sepatu semahal itu. Iqbal bertekad untuk membelikan sepatu itu kepada Afra, tanpa sepengetahuan Afra.


            Teman lama Afra main kerumah Afra. Teman yang dulu bandel bareng dengan Afra. Afra becandaan seperti dulu ketika mereka bermain bersama. Temu kangen antar keduanya. Dia rio. Rio kini udah gabandel lagi seperti dulu. Dia tetep gaul tapi gaul yang beneran dikit. Rio mengajak Afra jalan jalan berdua. Ketika mereka berboncengan dengan menaiki motor Rio, Iqbal yang sedang lewat melihat mereka berdua. Hati Iqbal sakit.
            Semenjak kembali bermain dengan Rio, Afra jadi susah ditemui. Ketika Iqbal main kerumah Afra, Afra selalu tak ada dirumahnya. Berkali kali Iqbal mencoba kembali kerumah Afra. Keesokan harinya sepulang sekolah, Iqbal kerumah Afra dan lagi lagi Afra tak ada dirumah. Iqbal menunggu dirumah Afra sampai afra pulang.
            Akhirnya Afra sampai dirumah. Iqbal yang terlalu lama menunggu kedatangan Afra dia tertidur. Dan terbangun ketika mendengar suara motor Rio. Iqbal memperhatikan dan tak menyapa afra. Namun tak disangka, Iqbal melihat Rio mencium kening Afra dan Rio mengatakan bahasa bahasa layaknya orang yang berpacaran.
            Ditengah kejadian itu, yang tadinya Iqbal hanya memperhatikan, kini Iqbal beranjak dari bangku dan keluar dari rumah Afra. Afra melihat dan menyapa Iqbal menanyakan kenapa Iqbal ada dirumah dia. Namun karena sakit hatinya Iqbal melihat itu dia acuhkan Afra dan berjalan terus tanpa menengok sedikitpun.


            Akhirnya duit itu terkumpul. Namun Iqbal berfikir buat apa dia memebelikan sepatu untuk Afra. Tapi karena tabungan itu niatnya untuk membelikan sepatu Afra, akhirnya dia ke toko sepatu itu dan membelikan sepatu yang Afra inginkan tanpa sepengetahuan Afra.
            Tak ada moment yang tepat untuk memberikan sepatu itu kepada Afra. Rasa canggung itu muncul lagi layaknya dulu seperti iqbal belum mengenal Afra. Afra pun kini sibuk dengan Rio. Entah mereka sudah pacaran mungkin. Dibenak Iqbal bagaimana sepatu ini bisa dikasih dengan moment yang tepat.



            Hari kepindahan Iqbal. Karena Ayah dan Ibunya sudah dahulu pergi. Ayahnya pindah tugas ke bandung. Karena kemarin Iqbal masih ada keperluan, Ayah dan Ibunya pergi duluan.
Sepulang sekolah dia memegang-megang sepatu itu. Ini hari terakhir Iqbal disini. Iqbal harus kasih ini ke Afra. Nanti sore Iqbal udah harus ke stasiun untuk menyusul orang tuanya ke bandung. Dia memberanikan diri ke rumah Afra. Menitipkan sepatu itu ke pada Tantenya. Tantenya bingung kenapa Iqbal ngasih hadiah padahal ulang tahun Afra masih 2 bulan lagi. Didalam box sepatu itu, Iqbal menulis surat tentang perasaanya dan memberitahukan kepindahannya dan dia akan pergi sore itu.
            Afra sudah pulang. Ketika itu pukul menunjukan angka 4 dan ia diberitahukan hadiah yang dititipkan kepada Tantenya. Ia membukanya dan terkejut lalu dia membaca suratnya. Dia terharu matanya berkaca kaca. Lalu ia bergegas ke stasiun untuk menyusul Iqbal yang sebentar lag berangkat ke bandung.


            Afra tiba di stasiun. Afra mencari cari dimana Iqbal. Ia menemukan iqbal dan memeluk Iqbal dengan mengucapkan kalimat “aku sayang kamu bal, aku mau kamu tetap disini, kamu hidup aku bal” 





^^@SANDALKARET^^

Popular Posts

SANDALKARET. Powered by Blogger.

Listen & Download