Saturday, February 27, 2016

     Kali ini gue mau nulis tentang judul diatas. Lo pernah gak ngerasain lo yang paling dibutuhin dikelompok itu, lo paling nguasain dikelompok itu, lo paling yang diharapkan di kelompok itu, dan lo yang paling berpengaruh dikelompok itu. Tapi ada saatnya juga lo yang paling gaberguna dikelompok itu, paling ga ada kerjaan dikelompok itu, paling bingung mau ngapain, paling bingung harus bersikap seperti apa, dan ngerasa diri lo itu salah ada ditempat itu. Situasi kaya gini
gue yakin dialamin sama semua orang termasuk gue. Tapi gue bakal ngebahas
seara universal/umum sudut pandang gue sebagai pengamat bukan menceritakaan diri gue.
    Apasih penyebab utamanya? gue tarik kesimpulan bahwa lo ga punya sesuatu yang dibutuhin untuk kelompok itu. Misal, saat lo ada di kelompok futsal. Lo secara pribadi gangerti perkembangan bola, bisa main bola sekedarnya, dan sekeliling lo banyak orang yang ngerti bola dan bisa banget main bola. Pada kelompok ini masing masing orang udah punya perannya masing masing. Disini lo masuk ke kondisi dimana lo "useless". Gue yakin lo main futsal sekedarnya dan tanpa adanya lo pun itu gaberarti buat kelompok itu. Jadi lo harus punya pilihan. Bertahan dan belajar untuk bisa mengerti dan meningkatkan skill atau lo harus mundur dan cari sebenernya minat dan bakat lo ada dimana. Disini gue gabakal suggesti kalian. Tapi gue membuka pikiran kalian. Jika kelompok ini membuat lo tidak berdaya galilah apa yang minat dan bakat lo mau. Lo ngelakuin itu semua tanpa tekanan dan tanpa beban. Jadi jalan mana yang lo pilih?
     Disini lo terhebat. Pada paragraf ini gue bahas kebalikan dari kondisi yang diatas. Gue yakin pasti lo punya minat dan bakat disuatu bidang. Entah itu musik, pendidikan, olahraga, seni, dll. Saat lo masuk kelompok dan lo udah nguasain minat bakat lo dan kelompok itu berhubungan sama diri lo. Gue yakin dan percaya lo PERCAYA DIRI lo menganggap disinilah gue merasa "ada" untuk mereka. Ini salah satu jalan keluar yang gue saranin ke kalian supaya bisa keluar dari zona atau kondisi di paragraf atas. Lo cari kelompok yang bener bener bidang yang lo kuasain. Oke ternyata gue suka musik, gabung ke eskul atau UKM atau club atau bikin band. Oke ternyata gue suka olahraga, gabung sama tim futsal, tim volly, apapun itu. Disitulah bakat lo disitulah TEMPAT lo.
     Jangan pernah memaksakan karena terjebak dalam ketidak enakan. Maksudnya apatuh? Terkadang orang suka ikut ikutan yang penting gue punya temen baru, gue diajak temen jadi mau gamau ikut, atau sejuta alasan lain. Saat lo sadar di dalam kelompok itu lo gaberguna dan lo mau cabut dari kelompok itu, tapi karna lo "gakenakan" sama orang orang disitu dan temen lo tadi yang udah ngajak lo, lo jadi tetep ada dikelompok itu namun lo jarang dateng saat kumpul, lo jadi bansur(bahan suruan), lo act like everything it's okey, make a fake smile in awkward situation. Lo harus punya keberanian ngomong kalo lo ga cocok di kelompok itu. Lo harus punya keberanian "cabut" dengan pamit dari kelompok itu. Belajarlah bertanggung jawab. Bukan langsung cabut tanpa kabar.
     Gue harap temen temen bisa ambil intisari apa yang gue tulis. Karena gue yakin situasi kaya gini itu dipunyai sama temen temen dan berat sekali. Sekali lagi gue tegaskan, Jangan pernah memaksakan karena terjebak dalam ketidak enakan.


Sandalkaret, 
Pamit 

Popular Posts

SANDALKARET. Powered by Blogger.

Listen & Download