Monday, September 18, 2017

     Musik indie dikalangan anak muda sekarang pada masa ini cukup dinikmati kembali, kejenuhan dengan hiburan band yang berlabel major meski tidak semuanya jelek membuat mereka beralih kembali ke kancah indie. Penyanyi atau Band indie di Indonesia tidak kalah dan cukup bersaing dikancah internasional. Efek Rumah Kaca, Payung Teduh, Float, kembali berkumandang dengan hits yang mereka buat. Mungkin gue disini berbeda aliran musiknya dari band yang udah gue sebutin diatas, tapi gue mencoba untuk masuk ke segmen indie juga dengan membuat karya gue sendiri. PIAMBA' adalah anak pertama gue yang gue garap dengan serius. Dia adalah album solo pertama gue tanpa label manapun. Terdapat 4 lagu yaitu KELAK NANTI, MEMBUANG WAKTU, HADIR SOSOK YANG MEMBUATKU TERSENYUM, TERIMA KASIH ENGKAU TELAH TERCIPTA. Kelak Nanti menjadi pembuka album dan sudah ada video klip nya di Youtube. Harapan terbesar gue adalah lagu gue bisa di denger banyak orang dan menjadi salah satu lagu yang paling dihafal buat orang-orang. Suatu saat ketika ada yang nanya "lagu indie yang enak apasih?" jawabannya adalah Lagunya DICKY KADARMAWAN - KELAK NANTI

Wednesday, February 22, 2017

     Dari pada bingung harus melakukan apa dikarenakan Malang sedang diguyur hujan yang angin anginan, serta bengkel motor yang tadinya mau gue kunjungi setelah pulang kuliah itu tutup maka gue akan membicarakan dan menanyakan entah pada siapapun yang baca mengenai judul diatas. 
     Ide ini muncul ketika gue barusan aja kesalah satu pasar modern. Mata uang Indonesia adalah rupiah. Nominal terkecil yang saat ini kita pegang dan dicetak sebagai uang rill adalah Rp 100 dalam bentuk koin. Tapi lo jeli gak sih terkadang terutama di pasar modern baik mini maupun super dalam tiap tiap ikon yang mereka jual ada beberapa yang sampai menuliskan nominal dibawah Rp 100. Semisal harga teh dalam kemasan Rp 4.550. Padahal kita semua tau baik konsumsi maupun produsen bahwa mata uang terkecil adalah 100 kalau dalam bentul rill atau nyatanya. Tapi mengapa ada hal tersebut? Kalo boleh berasumsi gue sebagai konsumen itu salah satu cara untuk mendapatkan lebih keuntungan di pihak pemilik pasar modern tersebut. Semisal gini gue barusan belanja minuman dan beberapa coklat buat nemenin sore yang hujan ini Rp 25.650 sedangkan kasir menyebutkan Rp 25.700. Hak Rp 50 gue dimana? yang gue permasalahkan adalah kan mereka juga ngerti ga ada nominal yang dicetak di uang rill segitu, tapi kenapa masih membuat harga dengan adanya nominal begitu? see... strategi penambah keuntungan? ketika direkap harian maka ada kelebihan yang didapatkan oleh pemilik pasar modern itu dengan sistem seperti itu. Memang Rp 50 kecil, namun dalam sehari berapa Rp 50 hak milik konsumen yang didapatkan? 
     Bila main pembulatan angka, sebagaimana gue tau bahwa diatas 5 pembulatan menuju 1 sedangkan 5 kebawah pembulatan menjadi 0. Ketika dalam komputer kasir tertulis Rp 4.530, kalau pembulatan seharusnya jadi Rp 4.500 betul? namun beberapa kasus konsumen yang dibebankan. Asumsi gue ketika menerima harga segitu maka yang harus dibayarkan adalah Rp 4.600.
     Jadi, sebenernya mata uang kita yang salah tidak menyediakan uang rill dibawah pecahan Rp 100 atau strategi keuntungan para pemilik modal yang sangat brilian?

Friday, February 17, 2017

     Jakarta lagi ramai-ramainya dengan pesta demokrasi yang kemarin ditutup dengan keunggulan 2 paslon untuk maju keputaran kedua karena tidak ada yang lebih dari 50 persen. Gue akan membahas sedikit tentang identitas dan sangkut pautnya sama hal diatas.
     Semua orang butuh identitas. Nama yang disematkan pada diri kalian adalah identitas. Manusia tidak pernah merasa cukup. Dari pekerjaannya dia ingin mendapatkan identitas lebih. Dari agamapun ia ingin mendapatkan identitas yang lebih. Nama sebagai identitas adalah untuk pembeda antara satu manusia dengan manusia lainnya. Namun sebagaimana yang gue bilang, manusia ga ada puasnya. Selain itu kita lihat dari para paslon yang mempunyai identitas mereka masing-masing. Yang satu dengan baju yang nyentrik, yang satu dengan kotak kotak, yang satu dengan putih dan pecinya. 
     Salah satu sangat berdampak sekali pada hidup gue, padahal pesta demokrasi sudah selesai (tahap satunya). Tapi sentimen terhadap sesuatu yang dimiliki paslon yang bukan pilihan masih kental terasa. Gue ga bakal ngomongin tetekbengek tentang politik. Tapi dampak nyata identitas salah satu calon yang berdampak ke gua. 
     Pertama, gue kala itu sedang tiduran dikamar gue. Bokap sebelum berangkat kerja tiba-tiba dateng dan membawa 2 buah kemeja dengan motif salah satu paslon. Sebenernya ini gasama persis sumpah. Cuma gambaran umumnya aja yang seolah olah ini sama. Dengan dalil biar ga dikira memilih paslon tersebut. 
     Kedua, gue mau pergi main kala itu, salah satu kemeja yang dikasih akhirnya gue pakai. Nenek gue teriak dan bilang suruh ganti dengan kemeja lain dengan motif yang berbeda dengan alasan yang sama kaya bokap.
     Terakhir, gue mau sholat jumat dan pakai kemeja yang satunya lagi karena menurut gue lebih tidak ketara. Namun nyokap teriak gue disuruh ganti baju muslim dengan alasan yang sama.
     Identitas seseorang bisa berdampak pada kehidupan seseorang. Yang tadinya hal biasa dan umum namun bisa menjadi milik identitas salah satu orang. Ini yang menurut gue sendiri dampak kurang baik dari suatu identitas.

salam damai,
JAKARTA

Thursday, February 9, 2017

     Halo semuanya jiwa nulis gue lagi membara lagi setelah banyak hal yang menjeda ini semua. Mulai dari tugas kuliah yang sangat amat menumpuk dan berbagai macam hal tentang dunia perkuliahan. Hampir semua tugas UAS gue semester 3 kemarin adalah tugas Take Home. Dimana isinya adalah laporan penelitian dan hanya satu mata kuliah dari 7 mata kuliah yang ngerjain soal di dalam ruangan kelas. Gue gatau kenapa semua dosen bisa berfikir begitu padahal menurut gue lebih susah meriksa laporan dari banyaknya mahasiswa yang mereka ajar. Tapi kalo sisi baiknya adalah ngelatih biar terbiasa peka terhadap suatu masalah dan lancar buat ngerjain skripsi baik dalam hal diksi maupun hal-hal mendukung seperti penulisan yang baik. Contoh nyata adalah gue menggunakan rata kiri kanan pada postan kali ini. 
     Menurut gue 2016 adalah tahun yang bener-bener cobaan. Gue ditunjuk sebagai ketua pelaksana untuk suatu kegiatan besar jurusan yang mengharuskan gue untuk mengontrol semuanya dari hal besar hingga hal kecil. Nama gue bertanda tangan dengan tanggung jawab yang gak kecil. Selain itu gue juga sebagai ketua pelaksana kegiatan penelitian di Gondanglegi. Yang gaketinggalan adalah peran gue sebagai ketua angkatan disitu juga dipertaruhkan. Mungkin tanpa bantuan banyak orang gue bukan apa apa dan gabisa ngelewatin itu semua. Badan gue sempet kurus karena mikirin banyak hal. Tekanan sana sini. Selama 1 semester gue berasa sabtu minggu itu ga ada. Semua hari sama aja. Tugas beberapa banyak yang ga tepat waktu dan tidur gateratur. Ada space waktu 1 jam sangat sangat gue manfaatkan untuk tidur. HP menjadi alarm yang sangat amat membantu gue dalam ketepatan waktu. Rapat hampir gakenal jam dan bolak balik ke berbagai pihak gue lakukan demi kelancaran semua acara yang gue pegang. Hobi gue berasa gaberguna, yaitu musik. Maka dari itu sekecil apapun dan bagaimanapun genre yang ada gue mainkan saja karena gue amat sangat kangen diatas panggung sambil genjreng. Sampai ngamen untuk dana usaha acara tersebut gue gapernah absen dan ga lepas dari gitar gue. Banyak hikmah yang gue dapet. Beberapa gue makin erat relasi, punya kenalan baru, makin deket sama dosen hingga kaprodi, makin dewasa buat ambil keputusan, makin tau mana yang bener bener temen. Meski berhasil membuat badan gue kurus semseter 3 menjadi salah satu guru yang gabakal bisa dilupain. TERIMAKASIH SEMESTER 3. 
     Biasanya kampus gue ada libur minggu tenang untuk uas, 2 semester lalu gue gapulang karena gue mikir hanya sebentar yaitu 1 minggu. Tapi untuk semster 3 ngga. GUE NIAT BANGET PULANG MINGGU TENANG! PENAT COY PENAT! Gue mau melepas lelah dengan ketemu keluarga gue yang sangat support hingga saat ini. Gue juga mau lepas kangen ketemu tuan putri Annisa. Semua terbayarkan di minggu tenang kemarin. Bisa taun baruan diatas loteng sama nyokap dan ade gue. Sederhana dan gue bahagia. Gue juga bisa nganterin adenya Nisa sunat dan nemenin dia karena metodenya sama kaya gue pas sunat dulu jadi gue paham dan gue bocorin gimana si otong nanti dicukur. Masuk setelah minggu tenang, LANGSUNG UAS.
     

Popular Posts

SANDALKARET. Powered by Blogger.

Listen & Download